Cara Membuat Croissant : Perbedaan Croissant dan Bomboloni
Dunia kudapan selalu memunculkan berbagai inovasi yang menggugah selera. Salah satu kudapan yang belakangan ini viral adalah croissant dan bomboloni. Biasanya, orang-orang akan memburu kudapan tersebut karena penasaran. Tidak sedikit juga mereka terkena fomo untuk mencobanya. Bahkan, mereka rela untuk mengantri dengan panjang untuk mendapatkannya. Mengetahui cara membuat croissant dapat menjadi langkah penting untuk membedakannya dengan bomboloni. Meskipun sama-sama berasal dari Eropa, kedua kudapan ini memiliki berbagai perbedaan yang mencolok dari asal usul, metode pembuatan, tekstur, dan rasanya. Simak cara membuat croissant dan perbedaannya dengan bomboloni.
Daftar Isi
Perbedaan Croissant dan Bomboloni
Croissant dan bomboloni memiliki penggemarnya masing-masing. Keduanya memiliki ciri khas yang menjadi pembeda di antara keduanya. Tidak heran kedua kue ini menjadi viral dan banyak dicari oleh para pecinta kue. Berikut beberapa perbedaan croissant dan bomboloni.
1. Perbedaan dari Segi Asal Usul Croissant dan Bomboloni
Croissant memiliki asal usul yang menarik. Kemunculan croissant erat kaitannya dengan kue dari Wina, Austria yang bernama kipferi. Tepatnya pada peristiwa pengepungan kota Wina oleh pasukan Ottoman pada tahun 1683. Singkatnya, kue ini dibuat oleh para pembuat roti untuk menandakan kemenangan atas Ottoman. Hal ini terlihat dari kue kipferi yang berbentuk bulan sabit sebagai simbol bendera Ottoman. Pada abad ke-19 di Prancis, kipferi mengalami perubahan resep dengan penambahan mentega dalam adonannya. Mentega membuat tekstur kue ini menjadi lebih renyah dengan rasa khas yang ada pada kue croissant. Hal ini membuat croissant menjadi kudapan ikonik asal Prancis.
Berbeda dengan croissant yang berasal dari Prancis, bomboloni berasal dari negara Italia. Bomboloni merupakan kudapan berbentuk bulat dengan isian berbagai jenis selai atau krim di dalamnya. Kue ini termasuk kudapan tradisional Italia yang dulunya hanya disajikan selama musim karnaval pada daerah yang bernama Tuscany. Tidak seperti croissant, awal mula bomboloni tidak memiliki cerita yang spesifik. Meskipun begitu, kue ini menjadi kudapan khas yang wajib untuk dicoba.
2. Metode Pembuatan yang Berbeda dari Croissant dan Bomboloni
Perbedaan mencolok lainnya antara croissant dan bomboloni terletak pada metode pembuatannya. Hal ini dapat terlihat dari bentuk dan tekstur dari kedua kue ini. Croissant merupakan kue dengan adonan yang dilipat-lipat secara berulang hingga membentuk bulan sabit. Pemanggangan kue ini akan menghasilkan kue berwarna keemasan dengan tekstur permukaan yang renyah. Croissant mengandung mentega agar adonan di dalamnya tetap lembut. Cara membuat croissant membutuhkan keterampilan yang tinggi dengan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, keuletan dan kesabaran sangat penting dalam proses pembuatannya.
Bomboloni memiliki adonan yang mirip dengan donat dengan tekstur yang elastis. Untuk menghasilkan kue yang sempurna, adonan didiamkan selama beberapa jam agar mengembang. Adonan dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil kemudian digoreng dalam minyak panas hingga kue berwarna kecoklatan. Setelah matang, kue bomboloni dapat diisi dengan berbagai macam selai dan krim. Isian inilah yang membuat bomboloni menjadi berbeda dengan donat. Dapat dilihat bahwa cara membuat croissant dan bomboloni memiliki banyak perbedaan.
3. Tekstur dan Rasa yang Membedakan Croissant dan Bomboloni
Perbedaan cara membuat croissant dan bomboloni menghasilkan tekstur dan rasa yang perbedaan pada kedua kue tersebut. Croissant memiliki tekstur yang renyah di luar karena lipatan-lipatan pada permukaan roti tersebut. Sedangkan di dalamnya memiliki tekstur yang lembut. Kue ini memiliki cita rasa khas mentega yang kuat dengan sedikit rasa manis. Sedangkan bomboloni memiliki tekstur kenyal dan lembut menyerupai donat. Dengan rasa kue yang manis dengan sentuhan rasa lain sesuai dengan isiannya. Isian ini menambah nilai jual dari bomboloni itu sendiri.
Resep Sederhana Croissant
Cara membuat croissant sangat mudah untuk dipraktikkan. Resep sederhana ini dapat menjadi ide makanan untuk sajian saat sedang bersantai. Cukup menggunakan bahan-bahan sederhana dapat menghasilkan croissant yang lezat. Membuatnya akan lebih menguntungkan dari segi waktu dan biaya daripada harus mengantri dengan panjang. Berikut bahan-bahan dan cara membuat croissant yang sederhana.
- Bahan-bahan
- 2 lembar danish pastry
- 1 kuning telur
- 1 sdt susu cair
- Gula pasir
- Dark cooking chocolate yang dicairkan
- Glaze vanilla
- Cara Membuat Croissant
- Taburkan danish pastry dengan terigu, lalu potonglah adonan menjadi bentuk segitiga sama kaki.
- Setelah itu iris bagian bawah dan lipat secara berulang-ulang.
- Kemudian oleslah permukaan dengan campuran kuning telur dan susu cair.
- Pangganglah adonan pada suhu 200 derajat celcius selama 20 menit dengan oven.
- Setelah matang, dinginkan terlebih dahulu sebelum memberi toping.
- Taburi sebagian adonan yang sudah matang dengan dark cooking chocolate yang sudah dicairkan. Sebagian lainnya, taburi dengan glaze vanilla.
- Sajikan croissant dalam keadaan yang hangat.