Kenali Gaya Parenting yang Baik untuk Dekat dengan Anak : Hindari Bersikap Cuek
Gaya parenting atau pola pengasuhan merupakan serangkaian cara orang tua untuk mendidik anaknya. Ada orang tua yang penuh kasih sayang, ada pula yang cuek dengan anaknya. Hal ini berpengaruh pada karakter atau kepribadian yang dimiliki seorang anak. Dari situlah penting untuk memilih gaya parenting yang baik untuk membentuk sebuah keluarga sesuai dengan harapan saat pertama kali memutuskan untuk menikah. Ketika kita berkedudukan sebagai orang tua, kita dapat memilih seperti apa keluarga yang kita harapkan. Akan tetapi, saat kita berkedudukan sebagai anak, kita tidak dapat memilih mau dilahirkan di keluarga yang seperti apa. Oleh karena itu, tentukanlah gaya parenting yang baik sebagai hadiah untuk anak-anak memperoleh kasih sayang yang utuh. Berikut informasi lengkapnya.
Daftar Isi
Gaya Parenting yang Baik untuk Anak
Setiap keluarga memiliki gaya parenting yang berbeda untuk mendidik anak-anaknya. Pada intinya keluarga merupakan sebuah pilihan sekaligus keterberian yang tidak dapat terelakkan. Munculnya istilah-istilah seperti broken home dan keluarga cemara merupakan hasil dari gaya parenting dalam keluarga tersebut. Seorang anak bisa dekat dan terbuka dengan orang tuanya karena orang tua tidak segan untuk memberikan perhatian, cinta, dan kasih sayang yang tulus. Orang tua juga kerap memberikan hadiah ketika anak berhasil melakukan suatu hal. Dengan begitu, anak dan orang tua memiliki rasa saling pengertian dan penghargaan satu sama lain. Berikut informasi beberapa gaya parenting, Anda dapat memilih yang paling baik.
Gaya Otoritatif dengan Penuh Perhatian
Gaya otoritatif merupakan orang tua yang mendidik anaknya dalam dua aspek yaitu otoritas dan dukungan. Dengan perhatian dan kasih sayang, orang tua tetap memberikan aturan atau batasan yang jelas untuk anak-anak mereka. Di sisi lain, mereka juga memberikan dukungan penuh atas apa yang akan dilakukan oleh anak. Namun, anak akan diberikan beban tanggung jawab atas apa yang mereka pilih dengan tetap memberikan arahan dan bimbingan. Orang tua dengan gaya ini mengutamakan keterbukaan kepada anak-anaknya. Mereka akan membuka kesempatan yang lebar bagi anak untuk melakukan diskusi tentang harapan dan keinginannya.
Setiap pendapat atau pandangan dari anak akan dihargai dan dihormati meskipun mereka telah memiliki keputusan yang mereka yakini paling baik. Anak juga dapat menceritakan segala hal yang mereka alami dengan bebas. Kehangatan dan saling pengertian akan terbentuk dalam keluarga seiring terbentuknya kedekatan dengan anak. Orang tua tidak akan gengsi untuk memberikan pujian atau hadiah saat anak berhasil melakukan sesuatu. Bisa dibilang gaya otoritatif merupakan gaya parenting paling ideal untuk membentuk keluarga yang penuh perhatian dan kasih sayang.
Gaya Otoriter yang Mengutamakan Kerasnya Disiplin
Gaya parenting selanjutnya datang pada pengasuhan yang menekankan pada kekuatan yang dimiliki orang tua untuk mengontrol anak-anaknya. Meskipun namanya mirip dengan gaya otoritatif, kedua gaya ini sangat berbeda. Dalam gaya otoriter, orang tua menerapkan aturan atau perintah kepada anak-anak dengan keras dan tidak memberikan ruang untuk diskusi. Setiap memutuskan suatu hal, orang tua juga memegang kendali penuh tanpa mempertimbangkan perasaan, pendapat, dan pandangan anak. Di sisi lain, jika anak melanggar aturan atau perintah, mereka akan dikenai hukuman sebagai bentuk pendisiplinan.
Tidak sampai di situ, orang tua juga kerap memberikan tuntutan-tuntutan yang tidak disertai dengan arahan dan bimbingan. Orang tua cenderung mengatur langkah atau keputusan seluruh anggota di rumah. Setiap kata atau kalimat dari orang tua akan terasa menakutkan bagi sang anak sehingga anak tidak berani untuk mengajak diskusi atau negosiasi. Anak-anak akan merasa dirinya tidak bebas, terkekang, hingga terisolasi karena kurangnya kesempatan untuk mengutarakan pendapat. Saat mengutarakan pendapat pun, suara mereka cenderung tidak didengar karena orang tua menganggap itu tidak penting. Ini membuat kedekatan anak dan orang tua menjadi renggang karena tidak adanya saling pengertian.
Gaya Permisif Membuat Anak Manja
Berbanding terbalik dengan gaya otoriter, gaya permisif memberikan kebebasan yang besar untuk anak dengan sedikit atau tanpa aturan yang mengekang. Orang tua dengan gaya parenting ini tidak memiliki aturan yang jelas dan tegas kepada anaknya. Mereka memiliki perasaan tidak tega untuk memberikan pendisiplinan karena takut akan menyakiti hatinya. Biasanya, ini terjadi pada orang tua yang baru memiliki anak dan masih belajar mengenai pengasuhan yang baik. Mereka berusaha menjadi teman yang mengerti perasaannya tanpa adanya batasan. Namun, jika dibiarkan begitu saja, anak akan menjadi manja.
Anak-anak dengan batasan atau aturan yang tidak jelas akan sulit untuk mandiri dan bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Mereka tidak memiliki persiapan untuk menghadapi kesulitan dan tantangan saat berada di luar rumah. Hal ini disebabkan orang tua mereka selalu memaklumi setiap kesalahan yang dilakukannya. Bahkan seringkali menjadi tameng ketika anaknya melakukan kesalahan.
Gaya Acuh yang Mengabaikan Anak
Gaya parenting yang terakhir merupakan gaya yang cenderung mengabaikan setiap pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua tidak memberikan perhatian dan kasih sayang secara penuh. Mereka juga tidak peduli atas kehidupan yang dijalani oleh anak-anaknya. Tidak ada arahan atau bimbingan yang mereka berikan sehingga anak mengalami kesulitan untuk memutuskan sesuatu. Orang tua akan bersikap acuh dan tidak responsif terhadap perasaan anaknya karena tidak adanya diskusi maupun negosiasi. Bahkan ketika mereka berhasil melakukan sesuatu, orang tua tidak memberikan penghargaan ataupun sedikit pujian.
Di sisi lain, anak-anak akan merasa kehadirannya hanya mengganggu dan tidak diperlukan oleh orang tuanya. Mereka tidak pernah menerima rasa cinta dan penghargaan atas apa yang berhasil mereka raih. Hal ini akan membuat rasa percaya diri pada anak menurun hingga muncul masalah-masalah seperti kecemasan, ketakutan, stres, hingga tertekan yang berpengaruh pada kesehatan mental mereka.
Cara Terbaik untuk Dekat dengan Anak
Sudah seharusnya, hubungan antara orang tua dan anak penuh cinta dan kasih sayang. Setiap arahan dan bimbingan akan membantu anak menjalani kehidupannya. Dari situlah gaya parenting paling baik sangat dibutuhkan untuk membangun kedekatan pada anak. Anda bisa mulai dari hal-hal kecil seperti mendengarkan cerita yang mereka alami pada hari itu. Ada hal-hal lain yang dapat membangun kedekatan dengan anak, berikut beberapa caranya.
- Lakukanlah komunikasi positif yang berisi dukungan dan pujian kepada anak.
- Saat anak bercerita, dengarkanlah dengan penuh perhatian tanpa menghakimi.
- Luangkanlah waktu dengan anak untuk sekadar bermain atau melakukan aktivitas lain bersama-sama.
- Berilah pemahaman yang baik terkait dengan aturan atau perintah di dalam rumah.
- Buatlah tradisi keluarga yang dapat mengumpulkan seluruh anggota keluarga seperti makan malam, menonton, dan liburan bersama.
- Libatkan anak untuk mengutarakan pendapat atau pandangan saat akan memutuskan sesuatu.
- Berikanlah contoh baik kepada anak yang berkaitan dengan cara untuk menjalani hidup.